Berita

Indeks Berita Kementerian Hukum RI

Wawasan Kebangsaan Tidak Hanya Tentang Kita

2025 02 20 Wamen 1

Depok - Memaknai wawasan kebangsaan sesungguhnya tak hanya dalam perspektif mengenai diri kita sendiri, tetapi kita juga harus memperhatikan lingkungan di sekitar. Wakil Menteri Hukum (Wamenkum), Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan, dalam cara pandang seperti itulah kita mampu melihat bahwa persatuan dan kesatuan berada di atas segalanya.

Berdasarkan definisinya, wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Kita memandang mengenai diri kita sendiri, tetapi kita juga harus memperhatikan lingkungan sekitarnya, dan dalam cara pandang itu persatuan dan kesatuan berada di atas segala-galanya. Dalam pengertian kedaulatan kita untuk menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Wamenkum di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum Kementerian Hukum (Kemenkum).

Lebih jauh, akademisi yang akrab dengan panggilan Eddy Hiariej ini menjelaskan bahwa ada tiga unsur utama dalam wawasan kebangsaan, yaitu wadah, isi, dan tata laku. Wadah sendiri terbagi tiga, yakni geografis, demografis, dan kekayaan alam.

“Indonesia disebut sebagai nusantara, merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau kurang lebih 13.000, dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia setelah Kanada. Jadi perspektif kita dalam konteks wawasan kebangsaan, mengenai wadah (geografis) ini bukan merupakan ruang lingkup yang kecil, tetapi sangat besar,” tutur Eddy, Kamis (20/02/2025) malam.

Setelah geografis, unsur lainnya dalam ‘wadah’ adalah demografis. Pasca runtuhnya Uni Soviet, maka jumlah penduduk Indonesia itu menempati nomor empat di dunia, setelah China, Amerika Serikat, dan India.

“Tentunya demografi dengan usia produktif, bahkan kalau ada bonus demografi, ini menciptakan lapangan kerja, merupakan modal menuju Indonesia Emas 2045. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, memiliki kemampuan dari segi skill, dari segi intelektual, pengalaman, dan lain sebagainya, ini kita bisa menjadi bangsa yang kuat,” jelas Eddy lagi.

Hal ketiga dari unsur ‘wadah’ ini adalah tentang kekayaan alam. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang sangat luar biasa, melimpah, dan berkah telah ‘mengundang’ bangsa-bangsa asing untuk mengeksploitasi hal itu.

“Dan dengan kekayaan alam inilah yang membuat bangsa kita menjadi idola bangsa-bangsa barat untuk datang ke Indonesia, dan mengeksploitasi kekayaan yang ada di Indonesia,” katanya saat memberikan pengarahan pada Pelatihan Future Leadership Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Pimpinan Tinggi di Lingkungan Kemenkum Tahun Anggaran 2025.

Unsur kedua dari wawasan kebangsaan adalah ‘isi’. Isi ini berupa ipoleksosbudhankam, yang merupakan akronim dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.

“Kita bersyukur bahwa kita memiliki ideologi negara Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Dia adalah pandangan hidup bangsa, dia adalah sumber dari segala sumber hukum, dia adalah falsafah negara,” ujar Wamenkum.

Terakhir, unsur yang ketiga dari wawasan kebangsaan adalah tata laku.

“Tata laku ini tidak lain dan tidak bukan, dalam mengambil setiap kebijakan, kepentingan nasional harus diatas kepentingan pribadi dan golongan,” tutup Eddy. (Tedy, foto: Zeqi)

2025 02 20 Wamen 2

logo besar kuning
 
KEMENTERIAN HUKUM REPUBLIK INDONESIA
PikPng.com school icon png 2780725   Jl. H.R. Rasuna Said, Kec. Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Jakarta 12940
PikPng.com phone icon png 604605   021-5253004
     

 

facebook kemenkumham   twitter kemenkumham   instagram kemenkumham   Youtube kemenkumham   rss kemenkumham
logo besar kuning
 
KEMENTERIAN HUKUM
REPUBLIK INDONESIA


          rss kemenkumham

  Jl. H.R. Rasuna Said, Kec. Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Jakarta 12940
  021-5253004
  rohumas@kemenkum.go.id
  pengaduan.setjen@kemenkum.go.id

Copyright © Pusat Data dan Teknologi Informasi
Kemenkum RI