Jakarta - Tak kurang dari empat ajang kejuaraan sepak bola internasional sudah menanti di depan mata. Tim Nasional (Timnas) Indonesia pun bersiap dengan menambah tiga calon amunisi anyarnya. Mulai dari bek hingga striker ada dalam diri tiga orang atlet sepak bola yang memiliki garis keturunan Warga Negara Indonesia (WNI), yakni Dion Wilhelmus Eddy Markx, Tim Henri Victor Geypens, dan Ole Lennard ter Haar Romenij. Masih asing? Ayo kita kenalan dulu.
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum (Kemenkum), Widodo, yang mewakili Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas dalam Rapat Kerja Pemerintah bersama Komisi XIII DPR RI mengatakan keempat ajang tersebut yaitu AFC U20 Asian Cup 2025, FIFA U20 World Cup 2025, FIFA World Cup 2026 Asian Qualifiers Round 3 Tahun 2025, dan FIFA World Cup 2030.
“Dengan adanya pemain (keturunan) naturalisasi yang memiliki pengalaman bermain di Eropa, diharapkan dapat sekaligus memberikan transfer knowledge, serta melakukan pembinaan usia dini dan usia muda secara berjenjang,” kata Widodo di Ruang Rapat Komisi XIII DPR RI, Senin (03/02/2025).
Yang pertama adalah Ole Lennard ter Haar Romenij. Pemain kelahiran Nijmegen, 24 tahun lalu ini bermain dalam posisi penyerang. Posisi striker yang disebut Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, adalah pos yang paling krusial untuk dibenahi.
“Kita semua tahu, kita ingin lolos piala dunia. Saat ini kita memasuki ronde ke-3, dan apabila (timnas) kita kepingin kuat, semuanya tahu bahwa kekurangan kita adalah di striker atau penyerang,” ujar lelaki kelahiran Nganjuk itu.
Ole memiliki garis keturunan Indonesia yang berasal dari nenek dari pihak ibu, yang lahir di Medan pada 1923. Ole kini bermain sebagai penyerang untuk klub English Football League (EFL) Championship, Oxford United.
Berikutnya adalah Tim Henri Victor Geypens. Pemain yang baru berusia 19 tahun ini memiliki peran sebagai bek kiri, yang juga kadang fleksibel dalam posisi winger. Memiliki kakek yang lahir di Semarang pada 1941, saat ini Tim bermain di FC Emmen, setelah memutuskan untuk meninggalkan FC Utrecht U-21 pada bursa transfer musim panas 2024.
Terakhir adalah Dion Wilhelmus Eddy Markx. Memiliki kelahiran yang sama dengan Tim Geypens, yaitu pada Juni 2005, lelaki bertinggi 1,88 m ini cukup ideal untuk berposisi sebagai bek tengah. Dion yang kini bermain untuk NEC Nijmegen, memiliki ayah yang lahir di Palembang pada 1970 dan nenek dari pihak ayah yang lahir di Aceh pada 1932. (Tedy)